Langsung ke konten utama

Memanusiakan Manusia

Agama merupakan landasan utama bagi kehidupan manusia. Tata cara, adat dan segala peraturan pastilah berlandaskan agama. Agama sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Di Indonesia, mayoritas penduduk beragama Islam. Tapi bukan berarti Indonesia adalah negara Islam. Maka dari itu menghormati dan menghargai sesama manusia tidak harus melihat apa itu agama yang ia peluk. Tapi kembali ke hakikat manusia itu sendiri, bahwa manusia hidup bersama, saling membantu satu sama lain.

Namun, kehidupan beragama di Indonesia terkadang melenceng dari ajaran agama itu sendiri. Agama mengajarkan bahwa ada 3 hubungan baik yang harus dijalin yaitu hubungan manusia kepada Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan hubungan manusia terhadap lingkungan sekitar. Maksudnya adalah ketiga hubungan tersebut harus berjalan seimbang. Namun masih banyak ketimpangan satu sama lain. Saat ini, masih banyak dijumpai seseorang yang memiliki iman yang kuat tapi kurang menghormati terhadap sesama ataupun lingkungan sekitarnya. Karena ia merasa bahwa hubungannya dengan Tuhan sudah baik, maka ia melupakan hubungannya dengan manusia atau lingkungan sekitar.


Gambar diunduh dari medium.com


Dewasa ini banyak kasus-kasus yang sangat mengecewakan terjadi. Seseorang yang mengaku dirinya pemuka agama, mampu menjadi guru spiritual dan dipercaya banyak orang melakukan tindakan tidak terpuji. Bagaimanakah ia bisa melakukan perbuatan asusila dengan berkedok agama? Bukankah ia menistakan agamanya sendiri? Bukannya menjadi penolong sesama manusia untuk menuntun ke jalan yang benar tapi malah menjerumuskan manusia ke perbuatan yang dzolim. Sangat disayangkan dan sungguh memprihatinkan. Itulah yang terjadi saat ini, di mana manusia yang merasa dirinya paling benar tidak bisa memperlakukan manusia lain dan menghormati seperti yang agama ajarkan. Mereka malah saling menyakiti dan menjatuhkan.


Oleh sebab itu, marilah kita sebagai manusia yang bermoral dan mengikuti ajaran agama semestinya bisa belajar dari kasus-kasus yang ada serta menghargai sesama manusia dan memperlakukannya sebagaimana mestinya. Dengan tidak melupakan ibadah kepada Tuhan Sang Maha Segala dan mencintai lingkungan juga alam sekitar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEW JOURNEY

If you can’t fly, then run, if you can’t walk run, then walk, if you can’t walk, then crawl, but by all means keep moving. – Martin Luther King Jr. December 16th, my new journey is begin.   Menikah adalah sebuah langkah awal kehidupan baru. Tidak mudah, namun juga tidak sulit. Tapi tidak bisa dibilang biasa saja. Yeah, it's complicated. Proses dari menemukan "the one" sampai ke pelaminan tidak secepat yang orang pikirkan. prosesnya cukup panjang, cukup melelahkan, bahkan sempat ingin menyerah saja. Namun ku sangat bersyukur sudah tiba di hari ini, in My Day. Alhamdulillah...

HIDUP DAN KOTA KEMBANG

Siapa yang tidak tahu Kota Kembang? Kota di Jawa Barat yang kerap menjadi tujuan wisata para wisatawan. Kota yang terkenal adem dan banyak cewe cantiknya. And, Here I am... Tidak pernah menyangka dengan pekerjaan sekarang, saya bisa hidup dan tinggal di sini. Setelah 6 bulan merasakan kerasnya Ibukota (Jakarta, red) dan dipindahlah saya ke sini, ke Kota Kembang nan asri. Pernah saya bercita-cita untuk berhijrah ke Bandung, kira-kira 2 tahun yang lalu semasa saya masih bekerja di Jogja tahun 2015. Tidak menyangka terwujud juga keinginan itu dengan jalan lain dan pekerjaan lain. Bukan niat pribadi, namun dari perusahaan yang memindahkan saya untuk bekerja di sini. Entah harus berterima kasih atau bahagia, namun saya selalu bersyukur dengan apapun yang menjadi jalan hidup saya. Dengan apa yang digariskan Tuhan kepada saya. Tidak perlu mengeluh, karena mengeluh hanya akan menambah beban hidup terasa berat. Yang perlu saya lakukan hanyalah bersyukur tiada henti, karena Tuhan yang menu

JARAK

Jarak, Jarak adalah ruang pemisah antar manusia. Jarak membuat hubungan membaik atau sebaliknya. Menjadikan pelajaran ataupun hukuman. Jarak, Jarak adalah aku dan kamu. Dan jarak kita semakin merenggang, hingga akhirnya patah. Jarak, Ruang, Waktu, Aku, Kamu, tidak ada lagi kita.