Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Pada Bulan dan Rutinitasnya

Pada bulan satu, Hari berubah kelam Teremas nyeri dan terserang amarah Pada bulan kelam, satu demi satu menghindar Pada bulan dua, Hari masih kelam Sisa-sisa waktu lalu terekam Terasa sakit dan masih terserang amarah Pada bulan kelam, dua kali waktu terbuang Pada bulan tiga, Hari beranjak cerah Amarah beranjak hilang Nyeri dan sakit saling berebut untuk keluar Pergi menjauh dan hilang Pada bulan cerah, tiga waktu lebih indah Pada bulan empat, lima dan enam Hari kembali cerah Amarah sudah lenyap Bersama gumpalan sirkulasi yang datang Membawa gelora dan rasa Pada bulan cerah, waktu indah Pada bulan tujuh, Satu persatu hari lalu terlupakan Kembali dalam semangat dan cita Bersama bahagia menapakkan langkah Dalam hari baru dan penuh warna. Pada bulan selanjutnya, hingga rotasi kembali pada bulan pertama Waktu kembali kelam.

HATER

Tulisan ini ditujukan untuk semua haters.  Arti dari kata hater adalah pembenci. Hater adalah istilah yang digunakan untuk orang yang berpendapat atau kontra terhadap hal yang berbeda dengan pandangan mereka. Bahkan kadang mereka dengan sengaja mengajak atau menyebarkan kebencian mereka terhadap sesuatu, agar orang lain juga ikut merasakannya. Apabila itu berhubungan dan ditujukan pada kita, maka mereka pun akan cenderung menyalahkan semua sikap dan hal yang kita lakukan. Mereka akan cenderung membangun opini bahwa hal yang kita lakukan adalah tidak benar. Mereka yang cukup agresif tidak akan ragu untuk menghujat atau bahkan bisa saja melakukan kekerasan, baik secara verbal maupun non verbal. Dan bagi yang tidak terlalu berani, biasanya yang mereka lakukan hanya sebatas menyindir. Mereka akan puas ketika orang lain setuju dengan kebencian yang mereka sampaikan. Atau tanpa disetujui pun, mereka akan cukup bahagia bila orang lain mengerti bahwa dia sedang membenci sesuatu. Selama i

Apa yang Perlu kamu Pertimbangkan jika Ingin Menikah?

Dalam sebuah hubungan, tujuan akhir dari saling berbagi dan menyayangi adalah ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan. Dalam ikatan suci dan sumpah setia yang diikrarkan, dengan tujuan hidup bahagia dan memiliki keturunan. Semua orang pasti punya rencana untuk menikah. Karena menikah juga merupakan ibadah. Sedangkan disisi lain, kadang kita miris ketika melihat anak-anak SMP dan SMA yang pacaran sudah berpikir terlalu jauh sampai ke taraf pernikahan. Hingga panggilan sayang mereka melebihi orang yang sudah menikah “Ayah-Bunda”, “Papa-Mama”, “Umi-Abi”. Namun apakah menikah itu mudah? Bisa menjadi mudah jika kita menjalani dengan ikhlas. Namun ada beberapa faktor yang harus kamu perhatikan dan pertimbangkan sebelum kamu memutuskan untuk menikah.      1.    Ekonomi Yakin ekonomi ga penting? Bohong jika hubungan itu tidak membutuhkan uang dan status ekonomi. Siapa yang mau hidup susah, miskin dan hanya makan cinta? Dalam suatu hubungan pacaran, ekonomi kadang tertutup ol

Memanusiakan Manusia

Agama merupakan landasan utama bagi kehidupan manusia. Tata cara, adat dan segala peraturan pastilah berlandaskan agama. Agama sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Di Indonesia, mayoritas penduduk beragama Islam. Tapi bukan berarti Indonesia adalah negara Islam. Maka dari itu menghormati dan menghargai sesama manusia tidak harus melihat apa itu agama yang ia peluk. Tapi kembali ke hakikat manusia itu sendiri, bahwa manusia hidup bersama, saling membantu satu sama lain. Namun, kehidupan beragama di Indonesia terkadang melenceng dari ajaran agama itu sendiri. Agama mengajarkan bahwa ada 3 hubungan baik yang harus dijalin yaitu hubungan manusia kepada Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan hubungan manusia terhadap lingkungan sekitar. Maksudnya adalah ketiga hubungan tersebut harus berjalan seimbang. Namun masih banyak ketimpangan satu sama lain. Saat ini, masih banyak dijumpai seseorang yang memiliki iman yang kuat tapi kurang menghormati terhadap