Listrik
sudah menjadi kebutuhan yang sangat primer bagi kehidupan modern ini. Tanpa
listrik semua terasa hampa. Kehidupan, keceriaan, kebahagiaan seakan-akan
sirna. Ditelan kegelapan dan ketidaktahuan informasi digital. Dunia ini penuh
dengan listrik. Bagaimana kita bisa mendapatkan cahaya? Dari lampu listrik.
Darimana energi yang digunakan sehingga kita bisa berkomunikasi lewat telepon
genggam, telepon, pesan singkat, bermedia sosial? Dari listrik. Listrik adalah
segalanya. Manusia akan merasa kembali ke jaman purba apabila tidak ada
listrik. Manusia akan merasa hancur tanpa kehadirannya. Listrik adalah sumber
energi kehidupan manusia masa kini.
Seiring
berjalannya waktu, konsumsi listrik di dunia, terutama di Indonesia semakin
meningkat. Bagaimana tidak? Semua alat rumah tangga, alat kerja, alat
komunikasi atau alat apapun yang digunakan sehari-hari akan membutuhkan daya
dan sebagian besar daya yang dibutuhkan adalah daya listrik. Seperti yang saya
ungkapkan tadi, bahwa listrik adalah segalanya.
Dari data yang
diperoleh dari listrikindonesia.com, kebutuhan listrik dalam negeri terus
meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai rata-rata 6,5% per
tahun. Untuk mengejar peningkatan kebutuhan tersebut, maka setidaknya
dibutuhkan penambahan daya listrik dengan kapasitas 4.500 MW per tahun. Karena
itu, PLN berencana menambah kapasitas pembangkitnya pada periode 2013 hingga
2016 sebesar 11.398 MW. Hal itu untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang
rata-rata tumbuh pada kisaran 10% per tahunnya.
Bisa
kita baca secara seksama bahwa kebutuhan listrik semakin meningkat dan PLN
sudah kewalahan menghadapi keadaan ini. Untuk membantu agar PLN tidak perlu
meningkatkan daya kapasitasnya, mari sebagai warga Indonesia yang baik dan
mencintai negeri turut membantu menghemat energi listrik dan digunakan secara
bijak tanpa mengurangi keasyik-kan penggunaan listrik. Bagaimana caranya?
Seperti
kita tahu, masa kini adalah masa digital. Apabila kita tidak mengikuti
perkembangan era digital maka kita akan dianggap tidak eksis di dunia ini.
Sebenarnya ada sebuah hal kecil yang sering diabaikan yang bisa membantu
megurangi penggunaan listrik secara signifikan. Diantaranya adalah penggunaan
telepon genggam seperlunya saja. Hari ini, sudah berapa kali Anda update status dan mengganti foto profil BBM?
Twitter? Facebook? Path? Upload foto
di Instagram atau media sosial lainnya? Tahukah bahwa membiarkan telepon
genggam dalam keadaan layar menyala sudah menghabiskan banyak daya baterai?
Apalagi online dan membuka media
sosial dan melihat timeline. Upload terlebih
lagi menyerap daya baterai lebih besar. Itu mengapa saat ini dimanapun kita
berada, kita selalu melihat ada orang yang sedang kebingungan mencari steker (colokan listrik) untuk mengisi daya
baterai telepon genggamnya yang sudah sekarat dayanya.
Dari
hal tersebut bisa kita pelajari, untuk keperluan ekspose diri atau update status yang seperlunya tidak
penting lebih baik kita kurangi. Karena dari hal ini memiliki dampak yang
banyak dan baik bagi diri sendiri dan lingkungan. Contohnya, dampak bagi lingkungan
adalah menghemat listrik dengan tidak terlalu sering menge-charge baterai telepon genggam kita. Dalam satu hari kita bisa
menge-charge baterai sebanyak 3
sampai 5 kali. Itu dikarenakan kita terlalu sibuk dengan telepon genggam kita,
terhanyut dengan dunia maya dan melupakan dunia nyata. Manusia, hidup
bersosialisasi secara nyata. Bertemu dalam suatu perkumpulan, berbincang dan
berinteraksi. Namun dewasa ini sangat menyedihkan. Sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari, beberapa orang sedang duduk dalam satu meja di sebuah
restoran, tapi tidak berinteraksi atau berbincang. Mereka hanya sibuk dengan
telepon genggamnya masing-masing. Sungguh ironi dan pemborosan daya. Saya
pribadi tidak nyaman dengan kondisi seperti ini.
Langkah
kecil yang bisa kita ambil untuk menggunakan listrik secara bijak sehingga berdampak
positif bagi lingkungan dan orang-orang sekitar adalah dengan salah satu cara
yaitu tidak mengakses telepon genggam (kecuali ada telepon masuk yang sekiranya
penting) selama bertemu dengan teman, keluarga atau kekasih. Buatlah waktu yang
berkualitas bersama orang terkasih, karena mereka adalah yang nyata dan ada
dalam hidup kita. Mengerti dan menemani kita. Karena media sosial, bisa kita akses
lain waktu.
Selain
itu, langkah kecil lain menghemat listrik adalah dengan meng-upload satu informasi (status, foto atau
link berita, dsb) pada satu media sosial dan me-link-kan nya dengan media sosial lain. Seperti pepatah yang
mengatakan “sekali dayung dua, tiga pulau terlampai”. Dengan langkah ini maka Anda
hanya meng-upload satu kali namun
sudah ter-upload ke beberapa media
sosial. Tentu hal ini sangat membantu menghemat baterai telepon genggam dan
kita tidak perlu terlalu sering mengisi daya baterainya.
Selain
itu, apabila dalam satu hari kita terlalu sering mengekspos diri sedang apa, sedang
di mana, makan apa, bersama siapa, sedang merasa galau, sedih, menderita maka
teman di media sosial tidak akan peduli atau bahkan pura-pura peduli. Karena
sesungguhnya teman sejati adalah yang selalu menemani dan berwujud nyata, bukan
dia yang berada di dunia maya. Karena menurut saya, dunia maya adalah dunia
yang tidak ada, hanya “pencitraan” dan tidak riil. Hal ini juga bisa
menimbulkan aksi kejahatan yang membahayakan diri kita karena kita terlalu
mengumbar kepentingan dan kegiatan pribadi ke media sosial.
Komentar
Posting Komentar