Tulisan ini ditujukan untuk semua haters.
Arti dari kata hater adalah pembenci.
Hater adalah istilah yang digunakan untuk orang yang berpendapat atau kontra terhadap hal yang berbeda dengan pandangan mereka. Bahkan kadang mereka dengan sengaja mengajak atau menyebarkan kebencian mereka terhadap sesuatu, agar orang lain juga ikut merasakannya.
Apabila itu berhubungan dan ditujukan pada kita, maka mereka pun akan cenderung menyalahkan semua sikap dan hal yang kita lakukan. Mereka akan cenderung membangun opini bahwa hal yang kita lakukan adalah tidak benar.
Mereka yang cukup agresif tidak akan ragu untuk menghujat atau bahkan bisa saja melakukan kekerasan, baik secara verbal maupun non verbal. Dan bagi yang tidak terlalu berani, biasanya yang mereka lakukan hanya sebatas menyindir.
Mereka akan puas ketika orang lain setuju dengan kebencian yang mereka sampaikan. Atau tanpa disetujui pun, mereka akan cukup bahagia bila orang lain mengerti bahwa dia sedang membenci sesuatu.
Selama ini, itulah pemahaman yang terbangun tentang seorang hater. Seolah-olah hater adalah orang yang membenci semua hal. Tapi jangan salah mengira dulu, karena justru mungkin mereka adalah orang yang sebenarnya peduli.
Hater tidak akan mungkin bisa menulis opini, menyindir, menyalahkan, menghujat atau bahkan memprovokasi jika mereka tidak mengikuti dan memahami target kebencian mereka.
Mereka adalah orang-orang yang cukup luang tenaga, waktu dan pikiran untuk bisa melakukan itu semua. Atau mungkin memang dengan sengaja meluangkan itu semua, agar terpuaskan bathinnya.
Hater mungkin sebenarnya hanya ingin diperhatikan, maka mereka mengerahkan segalanya agar kita melihat atau menanggapi mereka. Bahkan kadang hingga memancing emosi dan kebencian kita atau orang lain, hanya untuk mendapat perhatian. Hater lahir dari hati yang bergejolak.
Tapi coba kita pikirkan dan rasakan.
Bisa jadi hater ada karena ketidakpedulian kita. Kita yang kurang peka untuk melihat keberadaan mereka yang kurang perhatian. Keputus asaan akan sebuah perhatian kadang bisa menimbulkan kebencian.
Kembali ke sebuah pernyataan bahwa "apa yang benar bagi kita, belum tentu benar menurut mereka" begitu pula sebaliknya. Maka sesungguhnya tidak akan ada manusia yang tidak punya kesalahan. Bisa jadi, kita melakukan kesalahan, justru karena kita melakukan hal yang menurut kita benar, tapi salah menurut pandangan orang lain.
Perbedaan pendapat akan selalu ada, sampai kapan pun. Tinggal bagaimana kita bisa membangun dan menjaga perbedaan itu sebagai sebuah keindahan.
Hater pasti ada. Dari awal kehidupan, hingga akhir zaman. Dan kita tidak akan bisa menghilangkannya. Tapi bila kita mau, kita bisa mengubah keadaannya jadi lebih baik.
Coba perhatikan ini.
Apa istilah untuk orang yang membenci hater?
Ternyata sama, hater juga.
Bisa jadi Anda juga seorang hater? Pasti!
Ternyata hater adalah masalah sudut pandang.
Beda pemikiran bisa menjadi hater.
Beda perasaan bisa menjadi hater.
Beda kepentingan bisa menjadi hater.
Beda status sosial bisa menjadi hater.
Beda kelompok bisa menjadi hater.
Beda klub bisa menjadi hater.
Beda agama bisa menjadi hater.
Perbedaan apapun bisa membuat kita menjadi seorang hater.
Masih tidak mengakui bahwa Anda juga hater?
Coba tanggapi pertanyaan di bawah ini.
Apakah Anda suka terhadap ketidak adilan?
Apakah Anda suka terhadap pemerkosaan?
Apakah Anda suka terhadap penindasan?
Apakah Anda suka terhadap korupsi?
Apabila hater berarti pembenci, dan Anda membenci semua hal tadi, maka Anda adalah hater.
Anda hater, saya hater, kita semua haters.
Harus kita akui bahwa kita pun punya kemampuan untuk membenci sesuatu, maka gunakan energi kebencian itu untuk membenci hal yang semestinya dibenci. Membenci hal yang buruk akan membuat kita melakukan hal yang baik. Maka jadilah hater yang baik.
Percaya atau tidak, saat kita membenci akan sesuatu, perasaan kita akan berdebar-debar, hati kita memanas, pikiran kita memanas, bahkan tubuh kita memanas. Itu terjadi karena kebencian itu menghasilkan energi yang besar.
Karena energi untuk membenci itu begitu besar, maka yang perlu kita lakukan adalah menggunakan energi tersebut untuk melakukan banyak kebaikan dan hal yang lebih bermanfaat. Membiasakan diri untuk berpikiran positif, memiliki hati yang bersih, dan selalu berkomunikasi dengan bahasa yang baik.
Saya memiliki pemikiran bahwa manusia memiliki beberapa kecerdasan. Dan bila kita mau melatihnya, ini bisa membantu kita untuk menjadi hater yang baik.
Melatih Kecerdasan Emosional, atau kemampuan untuk mengendalikan perasaan kita, agar kita mudah menata suasana hati kita. Karena kondisi hati bisa mempengaruhi kondisi pikiran dan kondisi fisik kita.
Melatih Kecerdasan Rasional, atau kemampuan untuk bisa menentukan pola pikir kita. Mempertajam kemampuan berpikir untuk memilah-milah, membuat alternatif dan mengambil keputusan.
Malatih Kecerdasan Intelektual, atau keinginan untuk memperkaya diri kita dengan data, agar wawasan kita bisa menyelamatkan kita dari penyesatan informasi.
Melatih Kecerdasan Spiritual, atau kemampuan untuk memahami agama dengan baik dan benar. Tidak pada dataran kulit saja, tapi mendalam. Karena pemahaman agama yang tipis, hanya menimbulkan kesesatan. Pemahaman agama yang utuh akan mengajak kita ke jalan kebenaran, bukan pembenaran. Memahami kebenaran akan membuat kita tidak mudah menyalahkan.
Sudah mengakui bahwa kita semua adalah haters?
Tinggal memilih, hater seperti apa kita?
Hater yang mengurusi kehidupan pribadi orang?
Hater yang puas setelah menjelek-jelekkan?
Hater yang hanya berani menyindir?
Hater yang sering mengeluh?
Hater yang produktif?
Hater yang solutif?
Hater yang baik?
Bila hanya bisa menyebar kebencian tanpa membawa perubahan, maka hidup ini akan terlewatkan dengan penuh kerugian.
By. Reiga B Tom
Komentar
Posting Komentar