Langsung ke konten utama

EO


Bekerja pada sebuah event organizer, itu membutuhkan mental yang kuat.
Apalagi pada saat event berlangsung. Pekerja harus siap bekerja cepat, dan underpressure.
Dilarang salah daripada berakibat fatal. Karena apa? Karena hajat hidup sponsor dan penyelenggara terutama kredibilitas EO di pertaruhkan disitu.
Berbagi pengalaman, dan menurut pengalaman saya, bekerja di EO itu tergantung dengan siapa yang menghandle event tersebut. Di jaman sekarang EO dimana-mana ada, namun tinggal pandai-pandai kita memilih EO apa yang mau kita masuki dan kita percaya.
EO ada bermacam-macam tipe.
Keberhasilan suatu EO ditentukan oleh leader atau orang yang menghandling jalannya acara. Event akan sukses apabila persiapan pra-event maksimal. Bukan maksimal pada saat event berlangsung, maksudnya pra-event santai dan pada saat event baru ribet sana-sini. Apabila persiapan lancer, koordinasi dan sebagainya sudah matang pra-event maka tidak akan muncul banyak masalah pada saat event berlangsung. Siapa mengurus apa, siapa menyiapkan apa dan siapa memegang apa harus dijelaskan kepada semua crew pada pra-event agar pada saat event berlangsung, apabila seseorang membutuhkan apa langsung merujuk ke bagian masing-masing. Tidak ada jawaban “tidak tahu” dan saling melempar karena apabila itu terjadi, event akan berjalan tidak semestinya dan ketidaknyamanan akan muncul. Siapa di bagian apa juga harus jelas, tidak semua crew mobile sehingga pada saat salah satu crew membutuhkan sesuatu, harus mencari dan terlihat “sok sibuk” padahal sebenarnya ia hanya jalan-jalan melihat-lihat berlangsungnya acara.
Misalnya hanya masalah sepele,
A: “goodie bag untuk siapa?”
B: “gatau, coba Tanya si C”
A: “ini ada tamu yang minta merchen”
B: “aduh, aku gatau, coba deh nanya dulu sama si D”
Setelah bertanya, ternyata memang goodiebag itu disediakan untuk tamu undangan. Hal ini terjadi karena brief yang tidak jelas dan menyebabkan wasting time dan wasting energy. Apabila coordinator sudah memberikan brief dengan benar dan crew memperhatikan dengan benar maka hal-halseperti ini tidak akan terjadi.
Tips agar event berjalan lancer yaitu:
a.       Pahami event yang akan dilaksanakan
b.      Pegang rundown acara
c.       Checklist masing-masing bagian dan perlengkapan
d.      Pahami tugas masing-masing, jangan ada miss communication
e.      Hindari terjadinya lost contact atau lost communication
f.        Jangan spaneng, jangan terlalu serius dan jangan memakai nada-nada tinggi karena semua juga merasakan kelelahan
g.       Santai tapi serius agar suasana nyaman
h.      Ciptakan moment yang baik agar crew tidak kapok dan tetap bersemangat
i.         Hargai semua orang dalam bagiannya masing-masing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JARAK

Jarak, Jarak adalah ruang pemisah antar manusia. Jarak membuat hubungan membaik atau sebaliknya. Menjadikan pelajaran ataupun hukuman. Jarak, Jarak adalah aku dan kamu. Dan jarak kita semakin merenggang, hingga akhirnya patah. Jarak, Ruang, Waktu, Aku, Kamu, tidak ada lagi kita.

NEW JOURNEY

If you can’t fly, then run, if you can’t walk run, then walk, if you can’t walk, then crawl, but by all means keep moving. – Martin Luther King Jr. December 16th, my new journey is begin.   Menikah adalah sebuah langkah awal kehidupan baru. Tidak mudah, namun juga tidak sulit. Tapi tidak bisa dibilang biasa saja. Yeah, it's complicated. Proses dari menemukan "the one" sampai ke pelaminan tidak secepat yang orang pikirkan. prosesnya cukup panjang, cukup melelahkan, bahkan sempat ingin menyerah saja. Namun ku sangat bersyukur sudah tiba di hari ini, in My Day. Alhamdulillah...

RENJANA

Perasaan macam apa ini, bodoh dan berbahaya Tidakkah aku sudah cukup mengerti, dengan perjanjian hampa, tentang kesepakatan yang nihil Aku masih tak mengerti, perasaan macam apa ini? Bodoh dan berbahaya Keinginan yang tersembunyi, disembunyikan Menerjang pagar norma Lalu kembali berlindung dibalik kepalsuan Aku masih tetap tak mengerti, perasaan apa yang kau tawarkan? Hingga setangguh dinding kujaga, runtuh juga berpencaran Sungguh, bodoh dan berbahaya! Gayutan yang gayung bersambut Tarian jari telanjang yang bertaut Terus kupandangi kuyu raut Tak ingin sedetikpun luruh luput Durjana kau, durjana aku, durjana kita Pertahankan cela, menikam rasa Sampai di suatu kala, kita memang harus tandas, binasa