Langsung ke konten utama

Do Better


Akhir-akhir ini aku sering merasa tidak berguna, dalam arti berada pada titik stagnasi.
Nothing to do, nothing better.
Hampir saja puncak kejenuhan melahap pikiran dan nyawa menjadi pasrah dan menyerah.
Namun, aku pikir mau apa aku seperti ini terus menerus?
Hidup dengan berdiam diri dan takut tantangan.
Berbenah, instrospeksi diri dan berusaha untuk menjadi lebih baik adalah utama.
Tidak perlu ngoyo, mulai dari sedikit dan hal-hal yang kecil saja,
misalnya: menghindari menunda pekerjaan, tepat waktu pada janji, beribadah, menghargai semua orang dan pendapatnya, olahraga, dan refreshing. 
Tentu semua tidak terlepas dari kewajiban yang yang harus di jalankan : pendidikan dan pekerjaan.
Dari hal-hal kecil itu paling tidak sudah mengurangi rasa gelisah akan kehidupan yang tidak moving on.
Hal kecil tersebut dapat memberikan rasa yang better than yesterday, tidak wasting time dan menikmati hidup yang dijalani.

Nikmati pekerjaan, nikmati semua tantangan.

ENJOY YOUR LIFE!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JARAK

Jarak, Jarak adalah ruang pemisah antar manusia. Jarak membuat hubungan membaik atau sebaliknya. Menjadikan pelajaran ataupun hukuman. Jarak, Jarak adalah aku dan kamu. Dan jarak kita semakin merenggang, hingga akhirnya patah. Jarak, Ruang, Waktu, Aku, Kamu, tidak ada lagi kita.

NEW JOURNEY

If you can’t fly, then run, if you can’t walk run, then walk, if you can’t walk, then crawl, but by all means keep moving. – Martin Luther King Jr. December 16th, my new journey is begin.   Menikah adalah sebuah langkah awal kehidupan baru. Tidak mudah, namun juga tidak sulit. Tapi tidak bisa dibilang biasa saja. Yeah, it's complicated. Proses dari menemukan "the one" sampai ke pelaminan tidak secepat yang orang pikirkan. prosesnya cukup panjang, cukup melelahkan, bahkan sempat ingin menyerah saja. Namun ku sangat bersyukur sudah tiba di hari ini, in My Day. Alhamdulillah...

RENJANA

Perasaan macam apa ini, bodoh dan berbahaya Tidakkah aku sudah cukup mengerti, dengan perjanjian hampa, tentang kesepakatan yang nihil Aku masih tak mengerti, perasaan macam apa ini? Bodoh dan berbahaya Keinginan yang tersembunyi, disembunyikan Menerjang pagar norma Lalu kembali berlindung dibalik kepalsuan Aku masih tetap tak mengerti, perasaan apa yang kau tawarkan? Hingga setangguh dinding kujaga, runtuh juga berpencaran Sungguh, bodoh dan berbahaya! Gayutan yang gayung bersambut Tarian jari telanjang yang bertaut Terus kupandangi kuyu raut Tak ingin sedetikpun luruh luput Durjana kau, durjana aku, durjana kita Pertahankan cela, menikam rasa Sampai di suatu kala, kita memang harus tandas, binasa